Saturday, 27 June 2015

American Pitbull Terrier


Sejarah American Pitbull Terrier

Ketika Legiun Romawi menjajah Inggris, mereka civilized the savage, membangun jalan raya dan kuil-kuil dan fortresses dan kota-kota, membangun bendungan, memperkenalkan dasar bahasa yang sekarang kita kenal sebagai bahasa Inggris, dan membawa sebuah olahraga, olahraga yang dated back to Minos in Crete, olahraga bullbaiting. Olahraga ini dibangun dari pemujaan terhadap dewa prajurit, Mithras, simbolnya adalah bullock muda berwarna putih, yang melambangkan keberanian yang ditunjukkan kepada pemujanya dalam peperangan. 

Pada waktu yang lalu, ada banyak anjing besar yang galak, biasanya liar, yang ditangkap dan digunakan untuk olahraga tentara. Setelah bertahun-tahun, akhirnya Romawi memberi kemerdekaan kepada jajahannya, dan berpindah menaklukkan negara lain, tetapi semangat penjajahan dan olahraga mereka tetap hidup dan dilanjutkan serta berkembang diantara bawahan mereka, tuan tanah dan royalty. Pada tahun yang sama, anjing-anjing tersebut menjadi lebih typified, dikarenakan pemuliabiakan yang selektif untuk olahraga Romawi, dan juga dikarenakan fakta bahwa hanya anjing yang terkuat dan terpandai yang bertahan dalam olahraga tersebut. 

Pada akhir abad 18 dan awal abad 19 olahraga adu anjing sangatlah digemari oleh berbagai kalangan. Oleh sebab itu jenis anjing tertentu diternakkan untuk memenuhi tujuan tersebut. Selain digunakan untuk bertarung, anjing tersebut juga digunakan oleh pemburu untuk menangkap binatang buruan, digunakan oleh petani untuk mengusir binatang-binatang liar. Anjing tersebut disebut sebagai “bulldog”. 

Pada awalnya, “Bulldog” tidak diartikan sebagai salah satu jenis anjing khusus (keturunan tertentu), tetapi lebih cenderung ditujukan pada keturunan dari Mastiff – salah satu jenis anjing yang sangat hebat dalam hal adu anjing. “Bulldog” yang sekarang sangatlah berbeda, dan jangan disalahartikan sebagai keturunan Mastiff tersebut. Di masa lalu, bentuk dari bulldog ini secara fenotipe lebih mirip pada APBT dan/atau American Bulldog modern. Penggunaan kata “Bulldog” ini sampai sekarang lebih banyak ditujukan pada APBT bahkan diantara para pecinta APBT.

Ketika adu anjing mulai dilarang di Inggris pada tahun 1835, yaitu jenis olahraga yang mempertemukan dua ekor anjing yang diadu dalam suatu pertarungan, maka peminatnya mulai menurun. Tetapi, salah satu hal penting dalam sejarah APBT adalah bagaimanapun juga adu anjing dalam arena sangat berperan dalam menciptakan suatu ras baru dan sangat populer di masanya. 

Beberapa pengarang mempunyai teori mengenai penciptaan ras ini, salah satunya adalah Richard F. Stratton yang berteori bahwa APBT secara keseluruhan merupakan ras yang sama dengan anjing petarung pada jaman Renaissance, sepertinya tidak disilangkan dengan ras lain, khususnya terrier. Beliau prihatin dengan nama yang ada sekarang, American Pit Bull Terrier, merupakan kesalahan ganda dalam pemberian nama untuk ras tersebut. Pertama karena ras ini bukan asli ras Amerika dan yang kedua, ras ini bukan jenis terier.

Karena menurutnya, pendapat umum mengenai persilangan antara bull-baiters dan terrier sebenarnya merupakan sejarah persilangan dari English Bull Terrier, dimana hasil secara umum anjing jenis ini tidak pernah sukses di dalam pertarungan, tetapi asal muasal dari sejarah persilangannya dicatat dengan teliti.

Pengarang lain yang juga melakukan penelitian terhadap topik ini, misalnya Dr. Carl Semencic, berpendapat bahwa APBT termasuk produk dari silangan antara Bull-Baiting dan Terrier, dan bahwa jenis ini tidak dalam bentuk yang sekarang seperti jaman Renaissance. Menurutnya, bahwa ketika kita berbicara mengenai nenek moyang APBT, kita seharusnya tidak membayangkan wujudnya seperti jaman modern show dog seperti Yorkshire Terrier, tetapi lebih kepada working terrier (yang kemungkinan sekarang sudah punah) yang dibudidayakan untuk tujuan berburu. 

Kesulitan dalam membuktikannya, dimana seringkali terjadi ketidak-sepahaman jika ada diskusi mengenai sejarah awalnya, dipacu dengan adanya peternak-peternak anjing petarung yang merahasiakan hal tersebut.
Jika pada abad tersebut semuanya didokumentasikan dalam tulisan, kita tidak akan dibingungkan, dikarenakan setiap peternak merasa takut membiarkan saingannya mengetahui rahasia kesuksesan mereka dan menirunya. Dalam beberapa kasus, pada pertengahan abad 19, peternak diminta memenuhi semua karakteristik penting yang sampai sekarang masih berharga: ketangguhan stamina, gameness yang tiada duanya, dan temperament yang stabil (easy-going).

Nenek moyang APBT masa pertengahan adalah saat dimana anjing aduan Irlandia dan Inggris mulai dikirim ke Amerika pada pertengahan abad 19. Di Amerika, anjing tersebut tidak hanya digunakan sebagai anjing petarung, tetapi juga sebagai catch dog (mis: mengumpulkan kawanan babi atau sapi) dan sebagai anjing penjaga keluarga, maka peternak mulai memproduksi anjing yang lebih besar dengan kaki yang lebih besar pula. Tetapi bila dibandingkan dengan yang sekarang, termasuk kecil. Old Family Dog abad 19 di Irlandia beratnya berkisar 25 lbs, dan tetapi ada juga yang memiliki berat sekitar 15 lb, walaupun sangat jarang. Dalam buku-buku Amerika mengenai anjing pada awal abad ini, sangat jarang ditemukan yang memiliki berat lebih dari 50 lbs (dengan catatan pengecualian). Dari tahun 1900 sampai 1975, ada kemungkinan sedikit penambahan rata-rata berat dari APBT dari tahun ke tahun, tanpa kehilangan kemampuan performanya. 

Saat ini kebanyakan dari APBT yang ada tidak lagi memenuhi standar performa yang diperoleh dari pertarungan tradisional (hal ini dikarenakan tes performa secara tradisional, yaitu pertarungan dalam arena, saat ini termasuk salah satu kegiatan melanggar hukum). Pandangan orang Amerika yaitu “Bigger is Better” (lebih besar lebih baik) dipopulerkan oleh peternak-peternak generasi baru yang tergabung band-wagon dog yang populer tahun 1980-an. Hal ini menyebabkan penggelembungan dalam berat rata-rata APBT selama 15 tahun terakhir – suatu fenomena pada anjing ras ini. 

Modifikasi dari sisi fisik anjing tersebut sejak abad 19 sangat sedikit, penekanannya lebih kepada program genetika tipe petarung yang lebih selektif dan intensif (seperti, spesialis front-end, spesialis stifle, dll), sehingga menyebabkan pemuliabiakannya menjadi lebih sophisticated dibawah persaingan yang ketat. Sebagai akibat dari perubahan tsb, hal ini berlanjut sampai lebih dari satu abad. Perbandingan antara foto-foto dari abad sebelumnya dengan yang diternakkan sekarang hampir tidak ada bedanya. Meskipun, dalam performanya, anda dapat menemukan variabilitas (Synchronic) fenotipe dalam persilangan garis keturunan, anda tidak akan menemukan kelangsungan kronologis buatan pada anjing ini dari waktu ke waktu. Pada foto-foto anjing aduan dari th 1860-an fenotipe-nya identik dengan APBT yang kita kenal saat ini.

Sampai abad 19, anjing ini dikenal dengan berbagai nama antara lain, Pit Terrier, Pit Bull Terrier, Half and Half’s, Staffordshire Fighting Dog, Old Family Dog (Irish name), Yankee Terrier (Nothern name), dan Rebel Terrier (Southern name). Tahun 1898, seseorang bernama Chauncy Bennet mendirikan United Kennel Club (UKC) dengan tujuan untuk mendaftarkan Pit Bull Terrier, karena American Kennel Club (AKC) tidak mau mengakuinya. Pada awalnya dia menambahkan kata ‘American’ pada nama depan dan menghilangkan kata ‘Pit’. Karena tidak memuaskan banyak orang, maka kemudian kata ‘Pit’ dimasukkan kembali dalam nama tersebut. Semua jenis anjing lainnya yang sekarang terdaftar pada UKC diterima masuk dalam UKC setelah APBT. 

Organisasi lain yang mengakui APBT adalah American Dog Breeders Association (ADBA) yang didirikan September 1909 oleh Guy McCord, teman dekat John P. Colby. Sekarang dibawah pengelolaan dari Greenwood family, ADBA meneruskan tradisinya hanya menerima APBT dan lebih perhatian pada ras APBT dibandingkan dengan UKC. ADBA mensponsori conformation show, tetapi lebih penting lagi, dia mensponsori kompetisi weight pulling dimana kompetisi ini menilai kekuatan, stamina dan keteguhan hati dari anjing tersebut. Dia juga menerbitkan majalah 4 bulanan yang didedikasikan untuk APBT yaitu American Pit Bull Terrier Gazette. Pengarang berpendapat bahwa ADBA yang sekarang merupakan pionir dalam mendaftar APBT dan melakukan lebih untuk menjaga karakteristik asli dari ras ini. 

Tahun 1936, terimakasih untuk “Pete the Pup” dalam “Lil Rascals” dan “ Our Gang” yang mengenalkan APBT kepada umum, hingga akhirnya AKC masuk kedalam band-wagon dan mendaftarkannya sebagai Staffordshire Terrier. Nama ini kemudian berubah menjadi American Staffordshire Terrier (AST) tahun 1972 untuk membedakannya dengan ras yang lebih kecil, lebih ‘mengkatak’, Staffordshire Bull Terrier. 
Tahun 1936, AST versi AKC identik dengan APBT versi UKC, dan ADBA, karena ras awal yang terdaftar dalam AKC diambil dari anjing petarung, yang juga terdaftar dalam UKC dan ADBA. Selama waktu itu dan tahun-tahun sesudahnya, APBT sangat digemari di Amerika. Pada waktu itu APBT dipercaya sebagai anjing kesayangan keluarga. Karena sifatnya yang selalu riang dan ber-temperamen pemaaf, anjing ini dianggap sebagai anjing yang ideal untuk keluarga yang mempunyai anak kecil. Bahkan walaupun kebanyakan dari mereka tidak tahu nama ras ini, anak-anak pada generasi Lil Rascal menginginkan anjing seperti ‘Pete the Pup’. Selama Perang Dunia I, ada poster propaganda Amerika yang melambangkan persaingannya antara negara-negara Eropa dengan anjing nasional mereka dalam pakaian seragam militer; dan ditengah-tengah APBT mewakili Amerika dinyatakan dalam kalimat berikut: ‘I’m neutral, but not afraid of any of them.’

Sejak tahun itu juga karena perbedaan tujuan pemuliabiakan, American Staffordshire Terrier dan American Pit Bull Terrier mempunyai perbedaan dalam hal fenotipe dan spirit/temperamen, meskipun keduanya secara ideal, tetap mempunyai sifat easy-going, friendly disposition. 
Banyak orang berpendapat bahwa setelah 60 tahun diternakkan untuk tujuan berbeda, anjing-anjing tersebut secara keseluruhan menjadi ras yang berbeda. Pendapat lain memilih untuk menilainya sebagai 2 strain yang berbeda dari ras yang sama (working dan show). Di lain pihak, perbedaan pendapat ini semakin melebar disebabkan peternak dari keduanya tidak menginginkan menyilangkan keduanya. Dengan mata tak terlatih, AST terlihat lebih impresif dan menakutkan, lebih besar dan kepalanya lebih kotak, rahang berotot, dada lebih lebar, dan leher pendek. Secara umum, bagaimanapun juga AST tidak terlihat untuk ‘game’ atau atletis, seperti game-breed APBT. 

Dikarenakan standarisasi untuk tujuan conformation show, AST cenderung terlihat lebih besar dibandingkan APBT. 
Range Fenotipe APBT lebih lebar, dikarenakan tujuan awal diternakkan, dan sampai sekarangpun, tidak ada tujuan untuk menghasilkan anjing dengan ‘bentuk bagus’ tetapi untuk menghasilkan anjing yang berkemampuan untuk menang dalam pertarungan dalam arena, dimana bentuk fisik dari anjing tsb bukan yang utama. Ada banyak APBT tipe petarung yang bentuk fisiknya sangat berbeda dengan AST, tetapi secara keseluruhan mereka lebih mau diajari, lebih ringan dalam melangkah karena kakinya mengecil pada telapak kaki, mempunyai stamina, kelincahan, kecepatan dan kekuatan ledakan (explosive power). 

Setelah Perang Dunia II sampai tahun 1970-an, APBT relatif tidak dikenal. Tetapi beberapa orang yang mengagumi ras ini mengetahui segala sesuatunya sampai detil. Para pengagum ini biasanya tahu lebih banyak mengenai nenek moyang anjing tersebut daripada si pemilik – mereka seringkali dapat merinci garis silsilah sampai 7 atau 8 generasi kebelakang. 
Ketika APBT kembali populer tahun 1980, banyak perseorangan yang mempunyai sedikit atau bahkan tidak mengetahui sama sekali mengenai anjing ini mulai memiliki dan menternakkannya, dan dapat dibayangkan, masalah-masalah mulai bermunculan. Banyak dari pendatang baru tersebut tidak memahami tujuan pemuliabiakan tradisional di masa lalu. 

Mereka mulai menternakkan anjing secara acak (random) tujuannya untuk memproduksi sebanyak-banyaknya anak anjing sebagai komoditas yang menguntungkan. Jeleknya, beberapa orang yang gegabah mulai menyeleksi anjing-anjing tersebut untuk tujuan yang berlawanan; mereka secara selektif menternakkan anjing-anjing tersebut supaya agresif terhadap manusia. Jauh sebelumnya, orang-orang yang mengagumi ras ini, tidak akan pernah menternakkan anjing yang agresif terhadap manusia. Akibatnya, orang-orang yang berusaha mencari sensasi dan memperuncing masalah, mulai menumbuhkan histeria anti-‘Pit Bull’ yang berlanjut sampai sekarang di banyak negara. Seharusnya hal ini tidak terjadi, khususnya terhadap ras ini, oleh sebab itu anda harus menghindari peternak ceroboh yang hanya tahu menjual anjing. 

Diluar dari penjelasan diatas mengenai praktek pembiakan yang buruk selama 15 tahun ke belakang, dewasa ini kebanyakan APBT mempunyai sifat sangat dekat dengan manusia (human-friendly). American Canine Temperament Testing Association (ACTA), yang mensponsori tes temperamen bagi anjing, melaporkan bahwa 95% dari APBT yang mengikuti tes dinyatakan lulus, dibandingkan dengan rata-rata 77% dari ras lain yang lulus dalam tes tersebut. Tingkat kelulusan dari APBT tersebut termasuk dalam 4 besar dari semua jenis ras yang diuji. 
Sampai saat ini, APBT masih digunakan (secara sembunyi-sembunyi dan ilegal) sebagai anjing petarung di Amerika Serikat; adu anjing ini juga berlangsung di banyak negara di mana tidak ada hukum yang melarangnya. Bagaimanapun juga, sebagian besar dari APBT - bahkan yang dimiliki oleh kennel yang menternakkan anjing dengan kemampuan bertarung – tidak pernah terlihat dalam arena adu anjing. 

Dibalik itu dia mempunyai sifat yang loyal, periang, bersahabat, dan anjing keluarga. Salah satu kegiatan yang populer di kalangan penggemar anjing tersebut adalah kontes menarik beban (weight pulling contest) yang disponsori oleh IWPA (International Weight Pulling Association). Kontes ini menyalurkan semangat dan jiwa bertarung yang biasanya terdapat dalam dunia adu anjing tetapi tanpa darah dan luka-luka. APBT secara ideal sangat tepat untuk melakukan kontes ini, dikarenakan sifatnya yang pantang menyerah sesuai dengan tenaga yang dimilikinya. Sekarang ini, APBT memegang beberapa rekor dunia untuk kelas-kelas tertentu. 
Kegiatan lain yang ideal untuk APBT adalah agility competition (kompetisi ketangkasan), dimana kombinasi antara tenaga dan ketangkasan tersalur dalam kompetisi ini. Beberapa APBT juga terlatih baik dalam olahraga Schutzhund, maupun French Ring.

Golden Retriever



Golden Retriever adalah anjing trah yang mulanya dibiakkan sebagai anjing pemburu untuk mengambil burung hasil buruan yang sudah ditembak. Anjing trah ini termasuk jenis Retriever (pengambil) yang menemukan atau mengambilkan burung air atau unggas liar untuk pemburu. Bulu mereka keemasan (golden) di bawah sinar matahari sehingga disebut Golden Retriever.

Mereka dibiakkan sebagai anjing yang secara intuisi menyenangi air. Sewaktu mengambil hewan buruan, mereka tidak menggigit secara kasar. Burung hasil buruan diberikan kepada pemburu dalam keadaan utuh dan tidak rusak. Kecerdasan dan kepandaian yang beraneka ragam menjadikan Golden Retriever sebagai anjing multiguna.

Di antaranya, mereka dipekerjakan sebagai anjing pelacak narkoba, anjing penyelamat (Search and Rescue), anjing pemburu, dan anjing penuntun.Sifatnya yang bersahabat, sabar, dan selalu ingin menyenangkan hati pemiliknya, menjadikan Golden Retriever sebagai salah satu anjing keluarga yang paling populer di dunia (menurut statistik pendaftaran anjing)

Standar Britania

Sejumlah variasi penampilan lazim ditemui pada Golden Retriever standar/tipe Britania di Eropa dan Australia, dan Golden Retriever keturunan Amerika. Perbedaan tersebut juga tercermin dalam standar trah untuk Golden Retriever. Standar Britania bertulang lebih besar, tubuh lebih pendek, kepala yang lebih persegi, dan moncong yang umumnya sedikit agar besar. Tinggi jantan diukur sampai ke ujung atas tulang bahu harus antara 56 cm dan 61 cm, sementara betina sedikit lebih pendek, antara 51 dan 56 cm. Walaupun demikian, standar Britania tidak mencantumkan soal berat.

Dibandingkan keturunan Inggris, pada Golden Retriver keturunan Amerika, kedua mata terpisah agak jauh, dan bisa agak sipit dan segitiga. Golden Retriever asal pembiakan di Inggris bisa berwarna emas (oranye) atau krem dalam berbagai nuansa warna, asalkan bukan merah atau mahoni. Pada awalnya, Golden Retriever warna krem tidak bisa diakui menurut standar Britania. Standar direvisi pada tahun 1936 untuk mengakui warna krem.

Tidak diakuinya warna krem merupakan kesalahan. Retriever warna "kuning" dari abad ke-19, warnanya bahkan lebih muda dari standar yang ada sekarang. Seperti halnya di Amerika Serikat, Golden Retriever warna putih tidak bisa disertakan dalam kontes anjing. Standar The Kennel Club Britania Raya dipakai di semua negara, kecuali di Amerika Serikat dan Kanada.

Standar Amerika

Dibandingkan tipe Britania, Golden Retriever tipe Amerika lebih pendek dan lebih kurus. Tinggi jantan diukur sampai ke ujung atas tulang bahu antara 58 cm dan 61 cm, sementara betina antara 55 cm dan 57 cm. Berat jantan antara 27,2 kg hingga 36,3 kg, sementara berat betina 24,94 kg hingga 36,28 kg. Bulu Golden Retriever memiliki berbagai warna keemasan, tumbuh lebat dan berminyak sehingga antiair.

Dibandingkan bulu di bagian lain, bulu jumbai berwarna lebih muda. Gaya berlarinya harus bebas, mulus, bertenaga, dan koordinasi keempat kaki harus baik. Golden Retriever tipe Amerika diimpor dari Skotlandia pada akhir abad ke-19, hasil dari pemacakan Tweed Water Spaniel yang sekarang sudah punah dan Retriever berbulu merah berombak. Warna bulu Golden Retrievers bisa sangat berbeda warna Susunan bulu sangat rapat dan tahan air, bisa lurus atau agak berombak. Bulu biasanya rebah merapat ke badan.

Standar American Kennel Club (AKC) menyatakan bahwa bulu "lebat, warna emas yang berkilau dalam berbagai nuansa", dan tidak mengakui bulu yang sangat terang atau sangat gelap. Oleh karena itu, "putih bersih" dan "merah" bukan warna yang diakui. Standar The Kennel Club Inggris juga membolehkan bulu warna krem. Juri kontes anjing bisa juga tidak mengikutsertakan Golden Retriever dengan hidung merah jambu, atau hidung kurang pigmen. Warna sejenis mahoni yang disebut "redheads" juga diakui, walaupun tidak diakui di kontes anjing. Sejalan dengan bertambahnya umur, warna bulu bisa semakin tua atau terang, ditambah bulu jumbai sekitar moncong yang semakin memutih.

Warna bulu anak Golden Retriever biasanya lebih terang dari anjing dewasa. Warna lebih gelap di ujung telinga menunjukkan warna bulu yang mungkin jadi semakin gelap ketika dewasa. Bulu Golden Retriever juga tidak boleh terlalu panjang, karena menyulitkan mereka sewaktu mengambil buruan.

Chow Chow

Chow Chow adalah salah satu ras anjing tertua di dunia yang berasal dari Tiongkok. Ciri-ciri utama dari anjing ini adalah bulunya tebal dan lembut, mulut dan lidah berwarna hitam, serta kaki belakang yang tidak bengkok sehingga membuat anjing ini berlari dengan kaku.

Anjing ini memiliki kemiripan fisik seperti singa kecil atau beruang. Dalam sejarahnya, sekitar 2000 tahun yang lalu Chow Chow digunakan untuk menarik kereta luncur, menarik gerobak, membawa beban, menggiring ternak, atau menjaga barang.

Namun, sebagian masyarakat Tionghoa kuno juga memelihara Chow Chow sebagai bahan makanan dan bahan pakaian. Anjing ini memiliki karakter yang jinak, sopan, serius, dan loyal terhadap majikannya. Chow Chow juga termasuk salah satu anjing yang sensitif terhadap panas.



Nama lain Chow

Negara asal Cina

Ciri-ciri :

Berat Jantan 25 - 32 Kg

Betina 20 - 27 Kg

Tinggi Jantan 19–22 in (48–56 cm)

Betina 18–20 in (46–51 cm)

Bulu Tebal dan kasar Warna Merah (emas hingga merah-coklat) Warna seperti kayu manis (coklat kekuningan-coklat) Biru (biru tua hingga abu-abu) Hitam Krem

Lama Hidup : 9 - 15 Tahun